Nestapa Senja
Oleh : Zelig Ilham Hamka
Hening
senja kembali menampakkan kesakitannya..
Sepinya
seakan menertawai, kemana langkah ini kubawa pergi..
Pandangku
tertuju pada keindahan mawar yang tertanam dengan senyum indahnya
Hasratpun tak terbendung, ingin rasanya kupetik mawar harum yang sungguh dekat denganku.
Hati
menggebu penuh keyakinan akan kesanggupanku memetikmu..
Sebenarnya
aku mampu memetikmu….
Hanya
saja gerik tanganku selalu terhenti mengingat pundakku memikul beban nan
berat yang tak mungkin tertinggalkan..
Andai
mawar mengerti tanpa harus dimiliki…
Inginku
dapat kau pahami tanpa harus terjelasi…
Mawar,
mampukah kau mengerti atau kau tidak mau mengerti, ah mungkin saja kau telah
mengerti…
Tak terpungkiri mata senyumku menyapamu, tepatnya selalu lebih untukmu…
Mawar
yang dekat kian terasa jauh, lantak beban yang takkan kulepas hingga tiba
perhentiannya..
Mawar
tetaplah bersinar, jika kau tetap ada akan kupetik indah kau pada waktunya..