Rabu, 21 Februari 2018

Filosofi Keindahan Alam

Filosofi keindahan alam


Belajarlah dari keindahan alam..
Ia hanya datang sesaat tak pernah bertahan dalam waktu yang lama, kau hanya perlu fokuskan diri pada keindahan itu singkirkan hal yang lain cukup keindahan di depanmu yang kau nikmati sebelum ia hilang ditelan malam. Begitupun kehidupan..
Tidak ada hal indah datang dalam waktu yang lama ,ketika indah itu datang nikmatilah fokuskan dirimu pada indahnya hidupmu saat itu, singkirkan yang lain sebelum indah itu lenyap dari hidupmu.
Namun takutmu tak perlu berlebihan..
Jika kau mengerti, indahnya alam akan datang kembali di keesokan hari meskipun harus melewati dinginnya malam kau hanya perlu bersabar menanti keindahan itu datang kembali, bahkan jika kau jeli akan kau temukan selipan keindahan dalam penantianmu. Begitu pula hidup tak perlu terlalu cemas..
Saat indah hilang kau hanya perlu bersabar menunggu indah itu datang kembali meski harus melewati kesakitan hal indah akan tetap datang untukmu di keesokan hari ,bahkan jika kau nikmati akan ada sepercik indah yang datang dalam penantianmu.
Benar sekali yang dikatakan Seno gumira "seberapa indah mimpi, jika tetap mimpi ?"
Jangan terlalu asik berfantasi sibuk mencari hingga hal indah didekatmu tanpa disadari telah terlewati.

Dempo pg.alam, Minggu 18 Feb 2018, 07.20 WIB

Senin, 19 Februari 2018

Senja Kembali Menyiksa


Senjaku kembali menyiksa..
Ingin ku bercerita disore itu kala penantian menggebu kau pupuskan harapku
Terlalu asik aku menunggu hingga lupa senja terlalu indah untuk kumiliki sendiri
Tertekun hatiku seperti bercanda saja ucapmu namun sungguh itu memukul bagiku
Siapa yang layak disalahkan ? Senja kah ? Kurasa tidak aku tak mau menyalahkan cinta hanya karena asa semata
Salahku yang terlalu carut marut dalam menantimu
Lalu apa yang patut dituntut ? Waktu kah ? Keadaan kah ? Iya mungkin aku marah dengan keduanya
Masih ada sepercik yakinku senja yang indah akan datang diwaktu yang tepat, karena cinta hanya tentang waktu
Berapa lama lagi senja akan menyapa ? Logika angka tak mampu menjawabnya
Saat ini bingung melanda dalam menanti senja
Haruskah kutinggalkan semua lalu hanya terfokus pada keindahan senja, mungkin seperti itu aku mampu memiliki senja yang kuharapkan
Kurasa tidak ego sekali jika seperti itu, bukan tak mampu bukan juga tak mau mungkin tepatnya tidak tepat waktu..
Untuk saat ini akan kunanti kau semampuku
Biarkan senja menyiksa....
Aku siap hingga nanti senja indah itu mau menyapaku..
Akankah senja memahami yang kurasa ?
Selalu terbesit nanti kan kau pahami dengan sendiri, disaat itu mungkin aku telah jauh dari tempat biasa aku menanti indahmu namun percayalah dimana aku berada aku masih menunggu senja yang sama ..
Masih pada senja yang kau tawarkan..

Minggu, 04 Februari 2018

Sepotong Cerita Untukmu

Selamat ulang tahun himpunanku
bangga menjadi bagianmu
Maju dan jayalah selalu....
Selamat ulang tahun Ayahanda Lafran Pane
(Pahlawan Nasional dan Penggagas Berdirinya HMI)
Semoga ditempatkann ditempat yang layak disisiNya...
“Opini”
Sepotong Cerita Untukmu
Oleh : Zelig ilham hamka


71 tahun usiamu ,tua bukan ?
Perlu rasanya sedikit bercerita tentang semangat masa lalu, haha iya maaf aku masih sama seperti tanganmu yang lain hanya bisa membanggakan kenangan belum mampu melakuhkan banyak hal seperti yang diharapkan, ah mungkin tepatnya bukan tak mampu tapi lebih kepada tak mau, sebenarnya memalukan sekali tapi bagaimana ya inilah adanya . Yogyakarta 5 februari 1947 tepatnya di ruang kuliah yang kuyakini takkan senyaman bangku kuliah yang kududuki saat ini, penuh semangat Ayahanda Lafran Pane dan yang lain melahirkanmu dalam keadaan gejolak dimana islam dan indonesia masih menjadi pertaruhan kau korbankan ragamu untuk semangat keumatan dan kebangsaan, sungguh tak terbayangkan keberanian yang kau tularkan pada hari rabu itu. Awal berdiri konsistensimu sangat diakui, mencerdaskan bangsa bahkan kau rela mengangkat senjata demi keutuhan umat dan bangsa, tak terhitung berapa banyak air mata jatuh, keringat bercucuran dan darah yang kau tumpahkan di masa itu. Sejak hari itu namamu selalu ada dideretan peristiwa penting yang tak kalah bergejolak kala tahun 47, bukan juga tanpa kerikil kau berjalan sempat kau ingin dibubarkan diganyang dan dikatakan membahayakan, pernah kau dipecah belah oleh rezim kekuasaan namun sedikitpun kakimu tak pernah pincang untuk berlari sampai-sampai dengan penuh kebanggaan kau dijuluki Harapan Masyarakat Indonesia pada waktu itu. Waktu terus berjalan tak terasa zaman kian berkembang dan usiamu harusnya kian matang, tidak ada yang salah dengan ungkapan “lain zaman lain tantangan” namun sangat salah jika kau bangga berkaca mata seakan buta dengan dunia, jika saja kau membuka mata pasti kan kau rasakan beban yang telah kau tinggalkan. Dimana semangat kaki tanganmu seperti saat awal berdirimu ? maafkan jika aku “keseleo” menjalankan misimu, aku lebih senang menyibukkan diri dan memainkan retorika tentang rekomendasi di agenda 2 tahunan mu, seringkali kulupakan tujuan kekaderan yang kau canangkan hanya demi euforia kecanggihan zaman. Giat mengkritik tanpa pernah bercermin “apa yang sudah saya lakuhkan untuk memperbaiki semuanya ?” benar sekali adagium yang sedikit kupahami “membangun organisasi adalah membangun manusianya” jangan giatkan kemajuan jika kaki tangan masih melupakan beban, sekali lagi maafkan harapku yang sangat besar padamu dan maafkan hari ini aku masih malu dibalut kebanggaan menjadi bagianmu.

Dirumahku, 5 Februari 2018…..

Kamis, 01 Februari 2018

Pendidikan Seks Sejak Dini Sebagai Upaya Preventif Kejahatan Seksual Terhadap Anak



Pendidikan Seks Sejak Dini Sebagi Upaya Preventif Kejahatan Seksual Terhadap Anak

Oleh : Zelig Ilham Hamka

          Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini kian dirasakan oleh masyarakat umum, namun ditengah gemerlapnya era milenia masih juga menyisakan kisah kelam yang tak mampu dibendung hingga hari ini. Kejahatan seksual terhadap anak bukanlah permasalahan yang tergolong baru terhitung sejak tahun 1970an isu kekerasan seksual terhadap anak mulai naik ke permukaan masyarakat, bukannya semakin merosot dari tahun ke tahun kejahatan seksual terhadap anak ini  kian berkembang bak virus yang menular dan menjangkit ditengah-tengah masyarakat Indonesia.
            Ditinjau dari segi pemerintahan upaya preventif telah cukup giat dilakuhkan dalam mencegah terjadinya kejahatan seksual terhadap anak, mulai dari dibentuknya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 2003 tentang Komisi perlindungan anak Indonesia yang sebelumnya telah diamanatkan oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak hingga upaya penegasan supermasi hukum baik dari segi pengaturan yang semakin bertaring maupun penerapan hukum yang semakin tegas, sampai yang terbaru ini munculnya Instruksi Presiden (INPRES) mengenai Gerakan Nasional Anti Kekerasan Seksual Anak (GNAKSA), namun sekali lagi upaya yang dilakuhkan oleh pemerintah tersebut tidaklah begitu efektif hal ini dibuktikan dengan data yang ditunjukkan oleh KPAI itu sendiri yang mengemukakan kasus kejahatan seksual terhadap anak kian berkembang, terakhir pada tahun 2017 ditemukan 116 kasus kejahatan seksual terhadap anak yang dilaporkan kepada KPAI ataupun pihak-pihak berwajib lainnya, hal ini membuktikan bahwasannya tidak cukup hanya dengan upaya pemerintah dalam mencegah maraknya kejahatan seksual terhadap anak, orang tua sebagai pendidik utama dalam perkembangan anak haruslah mengambil peran yang lebih signifikan dalam pencegahan terjadinya kejahatan seksual terhadap anak.
            Penjelasan diatas bukanlah tak berdasar, mengutip pernyataan Komisioner KPAI bahwa dalam kasus kejahatan seksual terhadap anak yang menjadi pelaku kejahatan banyaklah dari orang-orang terdekat korban seperti keluarga terdekat, guru, kerabat di sekitar lingkungan bermain, hingga akhir-akhir ini ditemukan ayah kandung yang menjadi pelaku pemerkosaan terhadap anaknya sendiri. Permasalahan ini tidaklah bisa dianggap enteng anak sebagai aset bangsa layaknya permata berharga yang akan melanjutkan estafet kemajuan suatu negara haruslah dilindungi secara serius dimulai dari lingkungan keluarganya.
            Sangat perlu ditekankan dalam permasalahan ini adalah peran orang tua dalam mendidik serta memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya, kebanyakan orang tua di Indonesia hanya menerapkan apa yang ia dapatkan dari orang tuanya terdahulu dalam mendidik anak-anaknya, berdasarkan data KPAI 60 % orang tua di Indonesia hanya memperhatikan permasalahan umum yang terjadi kepada anak mereka seperti permasalahan pendidikan anak, permasalahan nilai di sekolah dan permaslahan peringkat di kelas, kecenderungan seperti ini dalam mendidik anak yang hanya berorientasi pada sistem pendidikan akademik bukannya pada pendidikan mental dan persoalan sosial yang dihadapi anak tidak sesuai lagi diterapkan seiring perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini jarang sekali ditemukan orang tua yang menanyakan anak mengenai persoalan sosial mereka, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka inginkan, soal hobi, permasalahan dengan teman, status media sosial, apalagi soal reproduksi. Paradigma lama dalam mengasuh anak haruslah segera ditinggalkan jadilah orang tua yang cerdas sehingga dapat menemukan metode yang cocok dalam mengasuh anak pada zaman yang selalu berkembang ini.
            Melihat kasus kejahatan seksual terhadap anak yang kian menghebohkan hingga saat ini maka sangat diperlukan sebentuk upaya preventif sebagai sarana pencegahan terjadinya tindak kejahatan seksual terhadap anak yang mana upaya pencegahan tidaklah dapat disandarkan semata kepada negara ataupun sekedar penegakan instrumen hukum semata, pendidikan seks anak sejak dini meskipun masih menjadi perdebatan di banyak kalangan namun melihat kondisi  real yang ada pada saat ini maka sangat tepat jika mengatakan hal tersebut sangat dibutuhkan untuk diterapkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Pendidikan seks merupakan suatu upaya pengajaran, mendidik dan mengarahkan perilaku seksual secara baik dan benar, selain dari itu peran orang tua sangatlah besar yaitu sebagai sumber informasi yang paling baik bagi anak terutama yang berkaitan dengan pengetahuan seks. Pada hal ini, orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak agar memiliki pengetahuan yang benar dan menjaga diri bila ada orang sekitar yang hendak melakukan kejahatan seksual padanya. Orang tua harus jeli dalam melihat apa-apa saja yang dialami oleh anaknya, harus lebih peka jika terjadi perubahan sikap ataupun perlilaku anak, dan orang tua harus mampu mendekatkan diri kepada anak sehingga anak sudah terlatih dari dini untuk dapat bercerita tentang semua yang dialaminya diluar rumah. Apabila hal ini dapat terjalankan maka sedikit banyaknya kita telah dapat mencegah terjadinya kejahatan seksual terhadap anak dalam lingkup keluarga kecil.