Kamis, 01 Maret 2018

Dalam Lamunan

Dalam Lamunan

Dingin malam menyapa kalbu yang penuh berjuta rindu akan kehadiranmu
Perlahan ku ayunkan kaki tanpa tahu kemana harus kubawa langkah kecil ini
Tanganku tetap riak menulis pesan cinta yang ingin kutujukan kepadamu
Masih kuyakini tanpa kutulispun kau telah mengetahui hati yang senantiasa dimiliki
Suara guruh kian menggelegar kilatan petir sesekali menyilaukan mata, dinginnya malam kian terasa beriring gemercik hujan terbawa angin menusuk kulit
Waktu semakin larut menyayat hati..
Tersentak aku melihat kepanikan di salah satu kamar yang tak terlalu jauh dari pinggiran tempat dudukku, perawat tampak berlarian, suara derasnya hujan seakan teralihkan dengan bunyi tangisan yang berlirih pelan namun mampu membuat telinga ketakutan
Terbawa rasa penasaran inginku mendekat untuk melihat, suasana hening seketika riuh memandang kepanikan tak kunjung henti entah kenapa aku tak ingin bergeser dari tempat dudukku, dinginnya dini hari yang kulalui dengan baju tipis setengah lengan mulai hilang berganti kecemasan..
Kecemasan kian memuncak dikala tersaut suara kematian dari orang yang lewat dihadapku, isak tangisan kian terdengar ditelingaku, tak lama berselang dorongan ranjang diikuti isak tangisan keluar dari kamar itu
Berdiri tubuhku, kuberanikan untuk menatap ranjang yang didorong pelan itu dan terlihat semuanya rapat tertutup kain,
Kelang berapa lama senyap sepi kembali menyapa, kejadian itu memaksa lamunanku kian menjadi. Takutku begitu besar andaikan esok tak lagi kulihat cerahnya mentarimu..
Bila saja takut ini setiap detik kau hadirkan mungkin hilanglah kekejian
Lelahkah kau melihat tingkahku yang selalu menduamu, seringkali aku hanya berpura-pura lupa akan kuasaMu yang tiada dua..
Coba kubayangkan jika kau marah yang sebenarnya tak pernah benar-benar dapat kubayangkan secara utuh..
Bayangkan untuk membayangkan saja aku tak mampu, sebegitu lemahnya kah aku dihadapmu..
Masih pantaskah hati ini mengeluh jika kian jauh darimu..
Munafikku kian menampik keindahan semu kefanaan dunia yg kau ciptakan
Waktu yang hilang semakin mendesakku..
Akankah waktumu masih layak aku jalankan. ?
Bersambung,,
RSUD Kepahiang, 28 Februari 2018, 01.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar